#NAMA ‘MAS’ yang KONTROVERSIAL | Blognya Masruri

#NAMA ‘MAS’ yang KONTROVERSIAL

Hari ini saya mencoba untuk menjadi seorang penulis (pemula). Hari ini pula kebetulan hari pendidikan nasional. So semoga langkah awal ini mengiringi langkahku untuk terus berjuang (bukan ‘berjuang’ di jaman penjajahan lho ya!!) menjadi seorang penulis. Nggak ada hubunganya si sebenernya..hehehe. Menulis sebenarnya sudah pernah saya coba lakukan beberapa tahun yang lalu, namun endingnya selalu berakhir dg tragis. Terakhir kali saya nulis (ngeblog) ketika saya masih di janin perut ibu. Nah lho!!. Bukan ya. Yang benar terakhir kali saya nulis itu jaman kelas 3 STM. Itupun menjadi awal dan akhir saya nulis. Jadi cuma sehari itu aja. Nggak ada sehari malah. Lebih tepatnya satu jam setengah. Kayak pertandingan bola. Enggak enggak. Nggak juga. Yang bener satu jam setengah di warnet.

Buat yang belum tahu, kayaknya si emang belum tahu semua. Nama saya Masruri. Teman-teman SD saya dulu sebagian ada yang manggil saya Irex. Nggak tau itu artinya apa, dari mana asal muasalnya, semalam berbuat apa. Yolanda...kok jadi nyanyi gini. Nggak tau kenapa saya diberi nama oleh kedua orang tua saya Masruri. Sejauh ini saya belum menyampaikan tentang kegelisahan hati saya mengenai arti nama kepada orang tua. Kayaknya untuk ini memang nggak perlu ditanyakan. Karena saya sudah tahu pasti jawaban orang tua saya ‘tidak tahu’. Sekali lagi ‘TIDAK TAHU’.

Terakhir kali saya menanyakan si pas di SMP ke guru agama. Kata guru agama saya, Masruri itu kalo dr bahasa arab sendiri berasal dari kata ‘Masruriyyun’. Itu kalo ga salah lho ya. Seinget saya si gitu. Artinya ‘orang yg berbahagia’. Semoga itu bener adanya...hehehe

Dari nama saja, saya sudah kontroversial. Kata ‘MAS’ diawal nama saya memang banyak membuat semua orang menjadi gempar. Walau halangan, rintangan membentang... (lho kok jadi lagunya kerasakti). Masih kecil saja saya sudah dipanggil ‘MAS’. Bahkan almarhum nenek saya dulu manggil saya ‘MAS’. Kebayang nggak. Seorang nenek manggil cucunya dengan sebutan ‘MAS’. Udah kayak suaminya aja..haha

Bukan Cuma nenek. Orang tua, kakak, adik, pak dhe, budhe, om tante, semua yang ada disini..(yg ini berlebihan ya) manggil saya dengan ‘MAS’. Gara-gara nama yang menyiksaku ini. Akhirnya keluarga saya pun menjadi tidak harmonis (tulisan yang terakhir boong lho!!). Sempat kepikiran di benak saya, kenapa dulu nggak dikasih nama yang lebih keren dan enak di dengar gitu. Misalnya Sukijo, Waginem, Siti....yang Siti jangan ya. Atau kalo mau yang unik ya yang unik sekalian. Kayak misalnya namanya Stang Sekher. Atau biar mudah diinget aja, Ayam Bakso. Biar kalo ada yg laper, bisa dimakan..hhhhhh

Nama ini sungguh menyiksaku. Dari SD hingga STM saya memang selalu nama panggilan yg aneh. Kalo dalam bahasa jawanya itu nama ‘TELAHAN’. Jadi buat yg belum ngehh (telahan=nama panggilan). Untungnya di SMP saya bebas dr jeratan nama panggilan. Dari mulai teman, guru, tukang kebun, temanya guru yg tukang kebun, 60% dari mereka manggil saya dengan ‘MAS’. 30 % manggil Roreng. Sisanya manggil Ruri.

Nama telahan saya kemudian berlanjut di STM. Yang menyedihkan, ada dua nama panggilan yang membuat saya tersiksa. Pertama : banyak sekali, bahkan hampir semuanya manggil aku dengan sebutan ‘Monyenk’. Dulu wali kelasku bahkan ikut-ikutan manggil Monyenk. Kedua : Dombleh. Yang kedua lebih aneh lagi. Bisa-bisanya nama Masruri berubah menjadi Dombleh. Bahkan sampe  terkahir saya menulis tulisan ini, teman STM ku masih memanggilku dengan nama Monyenk/Dombleh. Petaka bagi saya. Kayaknya panggilan ini akan berlanjut terus sampai akhir hayat..ohh no!!

Dari sekian nama-nama samaran layaknya teroris sekelas Amrozi, Dulmatin, dan Dul Sumbing..nahh lho!! Yg juga punya nama samaran, Saya tetep fine fine aja apapun itu sebutanya. Asalkan minumnya teh botol sosro. Menurut saya dari nama telahan itu kita bisa lebih akrab dg teman senasib dan seperjuangan (ngarang sendiri). Dari nama telahan pula persahabatan kita jd jauh lebih ‘nggreget’ layaknya persahabatan Dudung & Maman dalam lagunya The cangcuters.
  
Masruri. Ya itulah namaku. Aku bangga orang tuaku memberi nama itu walopun aku belum tahu arti sesungguhnya dari namaku sendiri. Tolong barang kali ada yg bisa mengartikan nama saya, bisa menghubungi saya. Kalo yg tau itu perempuan, akan kujadikan istri. Kalo yg tau laki-laki, istrinya akan tak jadikan istri untukku wkwkwk

Posting Komentar