Sudah hampir sebulan ini saya nggak nulis di blog. Makanya, pas
saya buka kembali blognya ternyata isinya menjadi lebih kotor dari
biasanya. Mungkin gara-gara sering ditinggal pergi sama penghuninya.
Alasan saya lama nggak nulis di blog adalah masalah ‘konsistensi’.
Ya benar...konsistensi. Sekali lagi ah, konsistensi. Nggak tahu kenapa setiap
saya menyukai sesuatu, pasti di tengah2 perjalanan saya mulai merasa ada rasa2
bosan. Mungkin bukan saya saja yang mengalaminya. Inilah yang sering dikatakan
orang dengan yang namanya ‘nggak konsisten’.
Konsisten kalo menurut saya pribadi adalah melakukan sesuatu
secara kontinyu. Sesimple itu. Contoh yang saya alami adalah pertama : dulu
saya suka banget nonton FTV, sekarang setelah berobat ke klinik tongfang minat
saya menonton serial FTV menjadi berkurang. Yang kedua : waktu SMK dulu, saya
sering banget pake topi. Tapi lama kelamaan bosen juga. Dan yg ketiga : dulu
setiap hari minggu saya nggak pernah masuk sekolah. Tapi alhamdulillah sampai
sekarang masih tetep nggak masuk sekolah (ya iya lah!!). Itulah sekelumit
contoh ketidakkonsistenan yang pernah saya alami.
Akhirnya saking penasaranya dengan yang namanya ‘konsisten’, saya
mencoba mencari informasi lewat google. Kata yg pertama saya ketik adalah
‘artikel tentang konsisten’. Dari situ ada beberapa artikel. Saya pilih salah
satu. Dari artikel yang saya pilih, dijelasakan bahwa konsisten itu tetap pada
pendirian dalam mengambil suatu keputusan.
Dari kalimat itu akhirnya saya mencoba untuk sedikit merenung.
Saya mencoba mengingat – ingat hal-hal apa saja yg sering membuat saya tidak
konsisten dengan apa yg saya lakukan maupun saya ucapkan. Akhirnya setelah
semedi dipojokan kamar berukuran 3x45 menit, saya menyadari bahwa apa yg selama
ini saya lakukan itu jauh dari yang namanya konsisten. Dimulai dari sejak kecil
diajari guru SD untuk tidak buang sampah sembarangan. Namun kini setelah dewasa
dengan sadar pula terkadang kita buang sampah sembarangan. Dari kecil pula dulu
diajari untuk tidak berbohong. Namun mengapa setelah dewasa justru kita sering
melakukan kebohongan. Dulu kita sangat nurut sama perkataan orang tua tapi
sekarang kita malah sering membantahnya. Waktu kecil kita punya banyak sahabat
untuk bermain bersama. Tapi kini kadang kita memusuhinya. Bahkan tegur sapa pun
tidak.
Hingga kini kita beranjak dewasa, hal semacam itu sering kita lakukan
seolah – olah tanpa rasa berdosa sedikitpun. Pas kita sekolah atau kuliah,
sering sekali kita membuat janji namun sering juga mengingkari. Kayak lagunya
bang haji Rhoma Irama.
Kau yang mulai kau yang mengakhiri
Kau yang berjanji kau yang mengingkari
.................................................................
Lanjutanya isi sendiri ya!!
Pas kita kuliah juga, kita sering berjanji untuk konsisten masuk
terus selama perkuliahan. Namun di tengah jalan tiba-tiba kita ditabrak!!
(ngapain juga coba di tengah jalan). Enggak enggak. Maksudnya ketika seiring
berjalanya waktu, akan ada masa dimana kita merasa malas, merasa bosan, merasa
kok kyaknya gini-gini terus ya...
Ya!! Menurut saya salah satu penyebab kitidakkonsistenan yang
biasa kita lakukan adalah penyakit ‘malas’. Kayak peribahasa : Tak kenal maka
tak malas (nggak ada hubunganya ya)
Oleh karena itu dengan ini saya menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Dengan ini saya ingin mengajak diri saya sendiri untuk sedikit demi sedikit
meninggalkan sifat malas dan mulai konsisten melakukan apa yang sudah kita
rencanakan. Dimulai dengan tidak membohongi sendiri, meninggalkan hal-hal buruk
yang biasa dilakukan (misalnya: ngupil terus upilnya ditempelin ke temenya),
tidak kencing sambil berdiri (yang ini pengalaman..hehe).
Ada yang mau menambahkan????
Posting Komentar